Gunongan: Wisata Sejarah & Bukti Cinta Sultan Aceh

Image Credit: zara_ab_
Gunongan- Cinta memang tidak terlihat oleh mata dan tidak bisa disentuh oleh raga, namun dirasa di hati dan jiwa. Bagi mereka yang sedang dilanda oleh cinta tidak jarang membuktikan rasa yang ada dengan sebuah hadiah atau pemberian. Berbagai macam cara dilakukan agar cinta kepada seseorang terbukti nyata mulai dari menciptakan puisi, lukisan atau pemberian berupa barang yang mewah. Cerita-cerita pembuktian cinta ini pasti sudah banyak kita dengar mulai dari orang sekitar kita ataupun dari legenda-legenda kisah cinta di zaman dahulu. Sebut saja  di India ada Taj Mahal, sebuah situs warisan dunia yang nyatanya tidaklah hanya sebuh bangunan, namun lebih dari itu Taj Mahal adalah sebuah bukti cinta Raja Shah Jahan kepada mendiang istrinya Mumtaz Mahal. Di Thailand ada Prasat Hin Phimai, pembuktian cinta Orapima kepada putra raja Paijtt, dan tidak kalah di Aceh sendiri ada yang dinamakan Gunongan sebagai sebuah wujud nyata bukti cinta sang Raja, Sultan Iskandar Muda kepada istri tercinta, Putri Kamaliah dari Negeri Pahang,Malaysia
Image Credit: https://www.instagram.com/p/Be-V4BnHRim/

Di tahun 1603-1636 Raja Sultan Iskandar muda duduk sebagai raja dikerajaan Aceh dan sebagimana adat di jaman dahulu, untuk memperluas kerajaan maka raja akan melakukan penaklukan ke daerah lain. Pada tahun 1613-1615 dilakukanlah ekpedisi Aceh ke arah Semenanjung Melayu Utara dan dibawah pimpinan sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh menaklukan Kerajaan Johor dan Kerajaan Pahang. Kemenangan ini tentu berdampak pada kekayaan kerajaan Aceh karena sesuai tradisi kerajaan yang kalah harus memberikan upeti kepada kerajaan yang menang baik berupa emas ataupun pembayaran pajak. Namun tidak hanya itu, sudah lazim jika kerajaan yang kalah akan memberikan putri kerajaannya untuk dipersunting menjadi permaisuri di kerajaan yang menang sebagai jalan mengikat persaudaraan dikedua belah pihak. Adalah putri dari Kerajaan Pahang, Putri Kamaliah,atau disebut Putroe Phang berhasil memikat hati sang Sultan karena parasnya yang termahsyur cantik dan halus budi bahasanya.
Pernikahan pun terjadi antara sultan dan Putri Kalilah dan sang putri dibawa ke Banda Aceh sebagai pusat kerajan Aceh pada saat itu. Tinggal di istana tatkala membuat hati sang putri tidak dihinggapi rasa galau karena jauh dari tempat asalnya,negeri Pahang. Untuk mengobati kerinduan hati Putroe Phang, sang Sultan membangun sebuah taman sari di belakang istana dimana dimana tepat di tengah  taman sari istana dibangun Gunongan yang terlihat seperti barisan pegunangan di Negeri Pahang dengan tinggi 9,5 meter.
Image Credit: rabiatulkhansa
Image Credit:hpibandaaceh

Bangunan Gunongan ini terdiri dari 3 tingkat dimana pada bagian puncaknya nampak seperti bunga mekar dan apabila diambil gambar dari udara keseluruhan bangunan tampak seperti kelopak bunga. Beberapa arsitek beranggapan bahwa desain dari Gunongan ini mendapat sentuhan dari gaya arsitektur China-Turki. Keseluruhan kompleks taman sari ini disebut taman Ghairah, dimana jika ditelisik lokasinya yang cukup luas diperuntukkan juga sebagai lokasi mandi bagi sang Putroe Phang. Ada sebuah lokasi penghubung kerajaan dengan taman Ghairah ini yaitu Pinto Khop. Pinto Khop ini selain penghubung dua lokasi tersebut sering juga dipakai sebagai tempat istirahat sang putri manakala selesai mandi atau selesai bermain dari Gunongan.
Imag Credit: harristradisi
Saat ini lokasi Gunongan bisa anda tempuh dengan mudah karena berada di pusat kota, jika anda berada di masjid Baiturahman, tinggal berjalan kesebelah kiri ke arah museum Tsunami dan hanya 16 menit anda sudah sampai ditempat ini. Untuk masuk ke wisata bersejarah ini anda dikenakan tarif GRATIS, ya benar gratis, namun bagi sahabat JalanJalan mari menjaga situs ini dengan tidak mengotorinya.

Comments

Post a Comment

Popular Posts