Kuliner Khas Aceh: Kuah Beulangong

Image Credit: acehculinaryfestival

Kuah beulanong-Begitu Masyarakat Aceh menamai kuliner satu ini, secara umum sebenarnya kuliner ini bisa juga disebut gulai kambing seperti penamaannya di daerah lain. Berbahan dasar daging kambing dan juga di olah dengan rampah yang di khususkan untuk menciptakan rasa gulai seperti cabai merah, kemiri, cabai keriting, bawang putih, jahe, kunyit, ketumabar gongseng, kelapa giling, kelapa gongseng dan masih banyak bumbu lainnya yang dipakai. Namun pun demikian bisa disebut sebagai gulai kambing, bagi masyarakat Aceh sendiri, Kuah Beulangong memiliki filososi dan makna tersendiri, dimana hal ini menjadikannya tidak hanya sekedar olahan untuk mengisi perut. Kali ini saya mau mengajak sahabat JalanJalan untuk mengenal keunikan dan makna dari Kuah Beulangong: 
Image Credit: ikhsanm_memet

1. Kuah Beulangong Bermakan Gotong Royong Kuah Belangong hadir dalam cerita kehidupan dan budaya masyarakat Aceh sejak zaman kesultanan sudah berdiri di Aceh. Menurut para tetua, dulunya para sultan akan mengadakan kenduri Kuah Beulangong untuk mengikat persaudaraan dan mengikat silahturahmi diantara sesame masyarakat dan juga dengan pihak kerajaan. Kabupaten Aceh Besar (Aceh Rayeuk) adalah daerah yang kental dengan tradisi gotong royong memasaka Kuah Beulangong ini. 
Image Credit: aanpixx

2. Kuah Beulangong dimasak dalam Belanga Besar Karena ditujukan untuk jamuan besar maka Kuah Beulangong ini tentunya dimasak dalam sebuah kuali atau belanga yang besar. Hal ini menjadikan cara memasaknya juga uni, daging kambing yang sudah dipotong kecil-kecil akan dimasukkan dalam kuali/belanga besar dan dimasak dalam tungku menggunakan kayu bakar. Bagi beberapa pelancong, konsep memasak di dalam belanga besar dan pembakaran menggunakan kayu memberikan sensasi rasa yang berbeda di kuah maupun dagingnya. Dimasaka dalam waktu yang cukup lama dan panas yang merata Karena belanga berbahan besi menjadikan daging kambing empuk merata walaupun dimasak dalam porsi besar. 
Image Credit: enjoy_aceh

3. Kuah Beulangong Umumnya Di Masak Oleh Pria Jika anda mampir ke Kota Banda Aceh atau ke Kabupaten Aceh Besar, dan menemukan acara adat atau hajatan yang menyediakan menu ini maka jangan heran jika yang bertugas memasak Kuah Beulangong ini kaum adam.Tradisi dimana kaum adam yang menjadi juru masak ini udah berlangsung lama, menurut saya pribadi kenapa kaum pria yang diberikan tanggungjawab untuk memasak Kuah Beulangong ini karena biasanya jika dalam hajatan besar menu ini akan dimasak dalam jumlah yang banyak mulai dari 1 sampai 5 belanga. Kaum hawa atau ibu bertugas menyiapkan “bu kullah” atau nasi hangat yang dibungkus dalam daun pisang dan berbentuk layaknya piramida 
Image Credit: dzona_aceh_besar

4. Kuah Beulangong Dihidangkan Pada Acara Khusus Menu makanan yang satu ini bisa jadi dapat anda cicipi jika anda berada di acara seperti hajatan sunatan, festival kuliner dan tentunya ketika ada perayaan Maulid Nabi. Kuah Beulangong akan dimasak di Meunasah Gampong dan setiap masyarakat sekitar meunasah dapat menikmatinya. Hal ini juga bentuk rasa syukur kepada kemurahan Allah bagi umat-Nya 

5. Kuah Beulangong Memakai Biji Ganja Konon katanya dimasa kesultanan untuk menciptakan daging kambing yang empuk dan tidak keras, masyarakat Aceh menggunakan biji ganja di Kuah Beulangong. Namun untuk saat ini sesuai dengan peraturan pemerintah bahwa penggunaan zat adiktif ini sudah dilarang, namun bagaimanapun rasa dari kuah beulangong tetap nikmat disajikan dengan bu kullah.
Image Credit: aanpixx

Comments

Popular Posts